Kamis, 21 September 2017

Laban Si Penipu

Laban Si Penipu
Gambar: Quote


Si penipu, itulah image yang dikenal oleh banyak orang tentang Laban. Benar apa yang dijelaskan oleh firman Tuhan bahwa harta bisa membawa seseorang jauh dari Tuhan dan berbuat kejahatan. Laban yang mulanya tidak ingin mengambil keuntungan sedikitpun dari Yakub, kemudian menipu Yakub dengan memberikan Lea bukannya Rahel untuk menjadi istri, sebagaimana yang dijanjikannya kepada Yakub. Sangat mungkin ketika Yakub bekerja selama tujuh tahun bagi Laban, Laban mendapatkan hasil kerja Yakub yang memuaskan dan menguntungkan.

Sehingga pikir Laban, jika ia memberikan Rahel, wanita yang sangat dicintai Yakub, pastilah Yakub akan kembali kenegerinya, yang artinya ia akan kehilangan keuntungan yang ia dapat selama Yakub bekerja padanya. Cara yang digunakan Laban untuk menipu pun sangat cerdik, sehingga Yakub tidak dapat mengajukan keberatan kepadanya. Ia tidak memberitahu terlebih dahulu kepada Yakub akan tradisi di daerahnya, dimana tidaklah pantas bagi seorang adik untuk menikah sebelum kakaknya menikah, sehingga Yakub tidak memiliki pilihan untuk mencari jalan keluar.

Baca Juga:


Disamping itu, dengan mengundang banyak orang dan mengadakan perjamuan pernikahan, Laban mempunyai banyak saksi atas pernikahan Yakub dengan Lea, sehingga Yakub tidak bisa menuntut perjanjian yang hanya diketahui mereka berdua dan Tuhan. Penipuan yang dilakukan oleh Laban jelas penipuan berencana. Ini terlihat jelas ketika ia tidak segera memberikan Rahel, padahal waktu yang disepakatinya bersama Yakub telah berakhir. Sampai-sampai Yakub harus memintanya kembali kepada Laban. Sangatlah tidak mungkin Laban melupakan tenggat waktu itu, mengingat putrinyalah yang menjadi kesepakatan antara dia dengan Yakub.

Ada hukuman mengerikan bagi si penipu. Alkitab menyamaratakan penipu dengan orang cabul, penyembah berhala, orang berzina, banci, orang pemburit, pencuri, orang kikir, dan pemabuk, yang tidak mendapatkan tempat didalam Kerajaan Sorga (1 Kor 6:9-10). Penipu yang dimaksud disini adalah orang yang rakus demi mendapatkan keuntungan diri sendiri. Alkitab tidak membedakan antara penipu dalam skala kecil maupun dalam skala besar. Tipu tetaplah tipu!

Dalam setiap detik hidup kita, Iblis terus berusaha menjerat kita melalui kedagingan kita, sehingga jika kita lengah, kita dipermainkannya. Karenanya tetaplah setia dalam doa, membaca dan merenungkan firmannya, sebab itulah yang akan membuat kita tetap melangkah pada koridor yang menghubungkan kita dengan Tuhan. Hal lain yang perlu kita lakukan adalah percaya pada penyertaannya, bahwa ia akan memberkati dan mencukupkan segala yang kita perlukan, asalkan kita hidup benar di hadapanNya (Mzm 84:12). Belajarlah juga untuk bersyukur, sehingga kita tidak perlu untuk menipu dalam hidup kita.

Ayat-ayat Alkitab yang bersangkutan: Kejadian 29:16-26; Mazmur 120:2-4; Amsal 20:17

Kata-Kata Bijak Hari Ini
“Menipu awalnya merugikan orang lain, tetapi selanjutnya merugikan diri sendiri sebab dapat menghilangkan kepercayaan orang lain”   

Source: Mansor Book
Edited By: Nuel

Tag: Sipenipu menurut Alkitab, belajar melalui ceritainspiratif, belajar melalui cerita motivasi, quotes hari ini, kata-kata bijakhari ini, kumpulan cerita inspiratif untuk kehidupan, kumpulan cerita motivasi,ayat-ayat emas Alkitab
Load disqus comments

0 komentar