Gambar: Rebana |
Kata “Rebana” disebut 16 kali di dalam
Alkitab bahasa Indonesia terjemahan baru, terjemahan dari kata Ibrani toph , yang didalam KJV diterjemahkan tabret dan timbrel. Kata “Rebana” dalam Perjanjian Lama disebut baik dalam
bentuk tunggal (toph) maupun bentuk jamak (tephim). Bentuk tunggal menunjuk pada
rebana yang terbuat dari kayu atau logam yang dibuat melingkar, dimana selembar
kulit dibentangkan disalah satu sisi lingkaran kayu atau logam tersebut. Sementara
bentuk jamak menunjuk pada rebana seperti yang dijelaskan dalam bentuk tunggal
tersebut, namun ditambah dengan logam pipih dalam bentuk lingkaran-lingkaran
kecil, yang dipasang melingkar dengan sedikit interval antara logam yang satu
dengan logam lain yang terdekat dan ditambah juga dengan bel atau giring-giring
yang dipasang disebuah besi yang melintang. Penambahan pita-pita diperkirakan
muncul kemudian, secara khusus dalam budaya Israel, yang mungkin saja berkaitan
dengan perintah pembuatan jumbai.
Rebana merupakan
alat musik pukul tertua dan paling sederhana. Kita bisa melihatnya didalam Kej 31:27
“Mengapa engkau lari diam-diam dan mengakali aku? Mengapa engkau tidak
memberitahu kepadaku, supaya aku menghantarkan engkau dengan sukacita dan
nyanyian dengan rebana dan kecapi?”. Kira-kira itu sekitar tahun 1740 SM. Artinya,
rebana sudah sangat umum digunakan dalam ibadah dan perayaan dizaman kuno. Sebagai
alat musik pukul, rebana dibunyikan dengan cara memukul dengan menggunakan
tangan. Pukulan tangan ini sekaligus menjadi ritme sebuah lagu.
Baca Juga:
Rebana
merupakan alat musik utama bagi bangsa Israel, mirip dengan tamborin pada zaman
modern ini. Bangsa Israel belajar menggunakan rebana selama mereka tinggal di
Mesir dan ini merupakan akibat dari pengaruh orang Mesir yang menggunakan
rebana untuk menakut-nakuti roh jahat Typhon. Selain Mesir, bangsa yang
menggunakan rebana sangat awal sebagai alat musik adalah Asyur. Rebana juga
merupakan alat musik favorit kaum wanita yang digunakan juga untuk mengiringi
lagu-lagu kemenangan, yang disertai dengan tari-tarian, seperti yang
ditunjukkan oleh Miryam sesaat setelah Firaun dan pasukannya ditenggelamkan
oleh Tuhan dilaut Teberau Kel 15:20 “Lalu Miryam, nabiah itu, saudara perempuan
Harun, mengambil rebana ditangannya, dan tampillah semua perempuan mengikutinya
dan memukul rebana serta menari-nari”. Rebana merupakan salah satu alat musik
yang digunakan saat tabut perjanjian dipindahkan oleh Daud dari Baale-Yehuda ke
Yerusalem. Orang Eropa mengenal rebana pada masa perang Salib dan Inggris
mengadopsinya menjadi sebuah alat musik dengan nama tambourine.
Berbicara mengenai
rebana tidak bisa dipisahkan dari berbicara mengenai memuji Tuhan. Sekalipun rebana
tidak termasuk alat musik yang dipakai di Bait Suci (2 Taw 5:12-14), namun
rebana tetap dipakai untuk mengiringi pujian kepada Tuhan (Mzm 150:4). Dari sini
kita bisa belajar satu hal, yaitu untuk tidak ragu menggunakan alat musik dalam
memuji Tuhan, sekalipun pemakaiannya harus disesuaikan dengan lingkungan
dimanapun kita berada.
Source: Mansor Book
Edited By: Nuel
0 komentar