Selasa, 26 September 2017

Berbuat Curang

Berbuat Curang
Gambar: Berbuat Curang


Selain menipu dan mengorbankan kedua puterinya, Laban juga merupakan orang yang curang. Itulah buah-buah dari ketamakannya. Hal yang sangat jelas dari kecurangan Laban adalah dengan mengubah-ubah upah yang menjadi hak Yakub, yang telah disepakati mereka berdua. Upah yang disepakati tersebut adalah kambing dan domba yang berbelang-belang, berbintik-bintik, bercoreng-coreng, dan segala yang hitam diantara domba-domba, itulah yang menjadi upah Yakub. Saat Yakub kembali menggembalakan kambing dan domba miliki Laban, mungkin kambing dan domba yang berbelang-belang, berbintik-bintik, bercoreng-coreng, segala yang hitam diantara domba-domba dilihat Laban semakin banyak jumlahnya, sehingga ia berbuat curang.

Kecurangan Laban ialah saat ia mengatakan bahwa yang berbinitk-bintiklah yang akan menjadi upah Yakub, bukan yang bercoreng-coreng, ataupun berbelang-belang. Tetapi Tuhan membuat kambing dan domba itu beroleh anak yang berbintik-bintik, sehingga Yakub tetap mendapatkan upahnya. Melihat hal itu, kembali Laban mengubah upah Yakub dengan mengatakan bahwa yang bercoreng-corenglah yang menjadi upah Yakub. Namun sekali lagi Tuhan menolong Yakub, dengan membuat kambing dan domba itu beroleh anak yang bercoreng-coreng. Melihat upayanya tidak berhasil, Laban kembali berlaku curang dengan berkata bahwa yang berbelang-belanglah yang akan menjadi upah Yakub, dan Tuhan sekali lagi membuat kambing dan domba itu memperoleh anak yang berbelang-belang, seperti yang dikatakan Laban kepada Yakub. Pada akhirnya upah Yakub tidak berkurang justru semakin bertambah-tambah ( Kej 30:43 “Maka sangatlah bertambah-tambah harta Yakub, dan ia mempunyai banyak kambing domba, budak perempuan dan laki-laki, unta dan keledai” )

Baca Juga:



Alkitab menjelaskan bahwa sebelumnya Yakub sudah bekerja keras selama empat belas tahun untuk Laban dan hasil kerja keras Yakub adalah bahwa Laban mendapat keuntungan besar, bisa dikatakan menjadi semakin kaya. Namun karena pada dasarnya Laban sudah dikuasai sisi buruknya, dalam hal ini adalah kecurangan, maka dia tidak sedikitpun berinisiatif untuk memberikan upah yang lain kepada Yakub, selain Rahel. Penawaran upah yang disampaikan kepada Yakub setelah Yakub berniat pulang kampung pun bukanlah penawaran yang tulus, sebab dia hanya melihat bahwa Tuhan memberkati dia melalui Yakub.

Ini berbeda dengan penawaran upah saat awal Yakub bekerja selama sebulan pada Laban. Saat itu tidak ada unsur pemanfaatan, melainkan secara tulus menghargai kerja keras Yakub. Memiliki keinginan untuk mendapatkan sesuatu dan mengupayakan hal itu, tentunya tidak salah. Tetapi menjadi salah jika dalam pencapaiannya kita menghalalkan segala cara, termasuk melakukan kecurangan, apalagi bila mengorbankan orang lain. Percayalah, Tuhan menginginkan agar kehidupan anak-anakNya diberkati, bahkan lebih dari yang kita impikan. Karenanya hiduplah dengan cara-cara yang benar, janganlah berbuat curang.

Kata-Kata Bijak Hari Ini
“Keuntungan dari kecurangan tidak akan melebihi keuntungan dari kejujuran, karena Tuhan ada dipihak orang jujur.”

Source: Mansor Book
Edited By: Nuel

Load disqus comments

0 komentar