Gambar: Berbuat Curang |
Selain
menipu dan mengorbankan kedua puterinya, Laban juga merupakan orang yang
curang. Itulah buah-buah dari ketamakannya. Hal yang sangat jelas dari
kecurangan Laban adalah dengan mengubah-ubah upah yang menjadi hak Yakub, yang
telah disepakati mereka berdua. Upah yang disepakati tersebut adalah kambing
dan domba yang berbelang-belang, berbintik-bintik, bercoreng-coreng, dan segala
yang hitam diantara domba-domba, itulah yang menjadi upah Yakub. Saat Yakub
kembali menggembalakan kambing dan domba miliki Laban, mungkin kambing dan
domba yang berbelang-belang, berbintik-bintik, bercoreng-coreng, segala yang
hitam diantara domba-domba dilihat Laban semakin banyak jumlahnya, sehingga ia
berbuat curang.
Kecurangan
Laban ialah saat ia mengatakan bahwa yang berbinitk-bintiklah yang akan menjadi
upah Yakub, bukan yang bercoreng-coreng, ataupun berbelang-belang. Tetapi Tuhan
membuat kambing dan domba itu beroleh anak yang berbintik-bintik, sehingga
Yakub tetap mendapatkan upahnya. Melihat hal itu, kembali Laban mengubah upah
Yakub dengan mengatakan bahwa yang bercoreng-corenglah yang menjadi upah Yakub.
Namun sekali lagi Tuhan menolong Yakub, dengan membuat kambing dan domba itu
beroleh anak yang bercoreng-coreng. Melihat upayanya tidak berhasil, Laban
kembali berlaku curang dengan berkata bahwa yang berbelang-belanglah yang akan
menjadi upah Yakub, dan Tuhan sekali lagi membuat kambing dan domba itu
memperoleh anak yang berbelang-belang, seperti yang dikatakan Laban kepada
Yakub. Pada akhirnya upah Yakub tidak berkurang justru semakin bertambah-tambah
( Kej 30:43 “Maka sangatlah bertambah-tambah harta Yakub, dan ia mempunyai
banyak kambing domba, budak perempuan dan laki-laki, unta dan keledai” )
Baca Juga:
Alkitab
menjelaskan bahwa sebelumnya Yakub sudah bekerja keras selama empat belas tahun
untuk Laban dan hasil kerja keras Yakub adalah bahwa Laban mendapat keuntungan
besar, bisa dikatakan menjadi semakin kaya. Namun karena pada dasarnya Laban
sudah dikuasai sisi buruknya, dalam hal ini adalah kecurangan, maka dia tidak
sedikitpun berinisiatif untuk memberikan upah yang lain kepada Yakub, selain
Rahel. Penawaran upah yang disampaikan kepada Yakub setelah Yakub berniat
pulang kampung pun bukanlah penawaran yang tulus, sebab dia hanya melihat bahwa
Tuhan memberkati dia melalui Yakub.
Ini berbeda
dengan penawaran upah saat awal Yakub bekerja selama sebulan pada Laban. Saat
itu tidak ada unsur pemanfaatan, melainkan secara tulus menghargai kerja keras
Yakub. Memiliki keinginan untuk mendapatkan sesuatu dan mengupayakan hal itu,
tentunya tidak salah. Tetapi menjadi salah jika dalam pencapaiannya kita
menghalalkan segala cara, termasuk melakukan kecurangan, apalagi bila
mengorbankan orang lain. Percayalah, Tuhan menginginkan agar kehidupan
anak-anakNya diberkati, bahkan lebih dari yang kita impikan. Karenanya hiduplah
dengan cara-cara yang benar, janganlah berbuat curang.
Kata-Kata Bijak Hari
Ini
“Keuntungan dari
kecurangan tidak akan melebihi keuntungan dari kejujuran, karena Tuhan ada
dipihak orang jujur.”
Source: Mansor Book
Edited By: Nuel
0 komentar