Senin, 23 Oktober 2017

Jendela Rumah Sakit

Jendela Rumah Sakit
Gambar: Jendela Rumah Sakit



Dua orang pria, keduanya menderita sakit keras, sedang dirawat disebuah kamar rumah sakit. Seseorang diantaranya menderita suatu penyakit yang mengharuskannya duduk ditempat tidur selama
satu jam di setiap sore untuk mengosongkan cairan dari paru-parunya. Kebetulan tempat tidurnya berada tepat di sisi jendela satu-satunya yang ada dikamar itu.

Sedangkan pria yang lain harus berbaring lurus di atas punggungnya.

Setiap hari mereka saling bercakap-cakap selama berjam-jam. Mereka membicarakan istri dan keluarga, rumah, pekerjaan, keterlibatan mereka di ketentaraan, dan tempat-tempat yang pernah mereka kunjungi selama liburan.

Setiap sore, ketika pria yang tempat tidurnya berada dekat jendela diperbolehkan untuk duduk, ia menceritakan tentang apa yang terlihat diluar jendela kepada rekan sekamarnya. Selama satu jam itulah, pria kedua merasa begitu senang dan bergairah membayangkan betapa luas dan indahnya semua kegiatan dan warna-warna indah yang ada di luar sana.

Baca Juga Cerita Lainnya:



“di luar jendela,tampak sebuah taman dengan kolam yang indah. Itik dan angsa berenang-renang cantik, sedangkan anak-anak bermain-main dengan perahu-perahu mainan. Beberapa pasangan berjalan bergandengan ditengah taman yang dipenuhi dengan berbagai macam bunga berwarnakan pelangi. Sebuah pohon tua besar menghiasi taman itu. Jauh diatas sana terlihat kaki langit kota yang mempesona. Suatu senja yang indah.”

Pria pertama itu menceritakan keadaan diluar jendela dengan detail, sedangkan pria yang lain berbaring memejamkan mata membeyangkan semua keindahan pemandangan itu. Perasaannya menjadi lebih tenang, dalam menjalani kesehariaannya di rumah sakit itu. Semangat hidupnya menjadi lebih kuat, percaya dirinya bertambah.

Pada suatu sore yang lain, pria yang duduk di dekat jendela menceritakan tentang parade karnaval yang sedang melintas. Meski pria yang kedua tidak dapat mendengar suara parade itu. Namun ia dapat melihatnya melalui pandangan mata pria pertama yang menggambarkan semua itu dengan kata-kata yang indah.

Begitulah seterusnya, dari hari ke hari. Dan, satu minggu pun berlalu.

Suatu pagi, perawat datang membawa sebaskom air hangat untuk mandi, ia mendapati ternyata pria yang berbaring didekat jendela itu telah meninggal dunia dengan tenang dalam tidurnya. Perawat itu menjadi sedih lalu memanggil perawat lain untuk memindahkannya ke ruang jenazah. Kemudian pria yang kedua meminta kepada perawat agar ia bisa dipindahkan ketempat tidur didekat jendela itu. Perawat itu menuruti kemauannya dengan senang hati dan mempersiapkan segala sesuatunya. Ketika semuanya selesai, ia meninggalkan pria tadi seseorang diri dalam kamar.

Dengan perlahan dan kesakitan, pria ini memaksakan dirinya untuk bangun, ia ingin sekali melihat keindahan dunia luar melalui jendela itu. Betapa senangya, akhirnya ia bisa melihat sendiri dan menikmati semua keindahan itu. Hatinya tegang, perlahan ia menjengukkan kepalanya ke jendela disamping tempat tidurnya. Apa yang dilihatnya? Ternyata, jendela itu menghadap ke sebuah tembok kosong.

Ia berseru memanggil perawat dan menanyakan apa yang membuat teman pria yang sudah wafat tadi bercerita seolah-olah melihat semua pemandangan yang luar biasa indah dibalik jendela itu. Perawat itu menjawab bahwa sesungguhnya pria tadi adalah seseorang yang buta bahkan tidak bisa melihat tembok sekalipun.

“barangkali ia ingin memberimu semangat hidup” kata perawat itu.


Renungan: kita percaya, setiap kata selalu bermakna bagi setiap orang yang mendengarnya. Setiap kata adalah layaknya pemicu yang mampu menelisik sisi terdalam hati manusia, dan membuat kita melakukan sesuatu. Kata-kata akan selalu memacu dan memicu kita untuk menggerakkan setiap anggota tubuh kita dalam berpikir dan bertindak.

Kita percaya, dalam kata-kata tersimpan kekuatan yang sangat kuat dan kita sama-sama telah melihatnya dalam cerita tadi. Kekuatan kata-kata akan selalu hadir pada kita yang percaya.

Kita percaya, kata-kata yang santun, sopan, penuh dengan motivasi, bernilai dukungan, memberikan kontribusi positif dalam setiap langkah manusia. Ujaran-ujaran yang bersemangat, tutur kata yang membangun, selalu menghadirkan sisi terbaik dalam hidup kita. Ada hal-hal mempesona saat kita mampu memberikan kebahagiaan kepada orang lain. Menyampaikan keburukan, sebanding dengan setengah kemuraman, namun, menyampaikan kebahagiaan akan melipatgandakan kebahagiaan itu sendiri.



Wisdom Of The Day
Jika anda membuat seseorang bahagia hari ini, anda juga membuat dia berbahagia dua puluh tahun lagi, saat ia mengenang peristiwa itu. (Sydney Smith)

Retyped By: Nuel
Source: Macam-macam
Load disqus comments

0 komentar