Ketika anda
memandang suatu persoalan, tanggalkanlah prasangka-prasangka. Prasangka itu
bagaikan sepatu yang nyaman dipakai namun tak nyaman digunakan untuk berjalan,
ia memberikan jawaban sebelum anda mengetahui pertanyaannya. Dan,
seburuk-buruknya jawaban adalah bila anda tak paham akan masalahnya. Biarkan fakta
yang tampak dihadapan anda terima apa adanya. Jangan biarkan prasangka menyeret
anda ke ujung jalan yang lain. Mungkin anda merasa aman dengan prasangka anda,
namun sebenarnya ia berbahaya di waktu yang panjang. Bila anda telah mampu
melepaskan prasangka, anda menemukan pandangan yang lebih jernih, keberanian
untuk mengatasi masalah dan jalan yang lebih lebar.
Baca Juga Cerita Lainnya:
Bila anda
mengenakan kacamata, maka yang melihat tetaplah mata anda. Bukan kacamata anda.
Dan keadaan yang sebenarnya terjadi adalah apa yang berada dibalik kacamata. Bukan
yang terpantul pada cermin kacamata anda. Demikian pula halnya dengan diri
anda, yang sesungguhnya melihat adalah hati anda melalui mata anda. Prasangka itu
adalah debu-debu pikiran yang mengaburkan pandangan hati sehingga anda tak
mampu melihat dengan baik. Usaplah prasangka sebagaimana anda menyingkirkan
debu dari kacamata karena keinginan anda untuk melihat lebih jelas dan jernih
lagi.
Sahabat paling baik dari kebenaran adalah waktu, musuhnya yang paling besar adalah prasangka, dan pengiringnya yang paling setia adalah kerendahan hati.
Retyped By: Nuel
Source: Macam-macam
0 komentar