Seorang wanita
tua, bertubuh gemuk, dengan senyum jenaka di sela-sela pipinya yang bulat,
duduk menggelar nasi bungkus dagangannya. Segera saja beberapa pekerja bangunan
dan kuli angkut yang sudah menunggu sejak tadi mengerubungi dan membuatnya
sibuk meladeni. Bagi mereka menu dan rasa bukan soal. Yang terpenting adalah
harganya yang luar biasa murah.
Baca Juga Cerita Lainnya:
Hampir-hampir
mustahil ada orang yang bisa berdagang dengan harga sedemikian rendah. Lalu apa
untungnya? Wanita itu terkekeh menjawab, “bisa numpang makan dan beli sedikit
sabun” tapi bukankah ia bisa menaikkan
harga sedikit? Sekali lagi ia terkekeh. “ lalu bagaimana kuli-kuli itu bisa
beli? Siapa yang mau menyediakan sarapan buat mereka?” katanya sambil
menunjukkan para lelaki yang kini berlompatan keatas truk pengantar mereka
ketempat kerja.
Ah! Betapa cantiknya,
bila sebongkah misi hidup dipadukan dalam sebuah kerja. Orang-orang yang memahami
benar kehadiran karyanya, sebagaimana wanita tua diatas, yang bekerja demi
setitik kesejahteraan hidup manusia, adalah tiang penyangga yang melindungi
langit agar tak runtuh. Merekalah beludru halus yang membuat jalan hidup yang
tampak keras berbatu ini menjadi lembut bahkan mengobati luka. Bukankah demikian
tugas kita dalam bekerja: menghadirkan secercah kesejahteraan bagi sesama.
Real Author: Andi
Muzaki
Retyped: Nuel
0 komentar