Gambar: Memberi |
Cobalah untuk
mengawali suatu hari anda dengan niat untuk memberi. Mulailah dengan sesuatu
yang kecil yang tak terlalu berharga di mata anda. Mulailah dari uang receh. Kumpulkan
beberapa receh yang mungkin tercecer disana-sini. Hanya untuk satu tujuan:
diberikan. Apakah anda sedang berada di bis kota yang panas, lalu datang pengamen
bernyanyi memekakkan telinga atau anda sedang berada didalam mobil ber-AC yang
sejuk, lalu sepasang tangan kecil mengetuk meminta-minta. Tak peduli bagaimana
pendapat anda tentang kemalasan, kemiskinan dan lain sebagainya. Tak perlu
banyak pikir, segera berikan satu dua keping kepada mereka.
Baca Juga Cerita Lainnya:
Barangkali ada
rasa enggan dan kesal. Tekanlah perasaan itu seiring dengan pemberian anda. Bukankah,
tak seorangpun ingin memurukkan dirinya menjadi pengemis. Ingat, kali ini anda
hanya sedang berlatih memberi, mengulurkan tangan dengan jumlah yang tiada
berarti? Rasakan saja, kini sesuatu mengalir dari dalam diri melalui telapak
tangan anda. Sesuatu itu bernama kasih sayang.
Memberi tanpa
pertimbangan bagai menyingkirkan batu penghambat arus sungai. Arus sungai
adalah rasa kasih dari dalam diri. Sedangkan batu adalah kepentingan yang
berpusat pada diri sendiri. Sesungguhnya, bukan receh atau berlian yang anda
berikan. Kemurahan itu tidak terletak di tangan, melainkan di hati.
Real Author: Andi
Muzaki
Retyped By: Nuel
0 komentar